PROMO BULAN MARET 2009

BAGI ANDA SEKALIAN YANG BERGABUNG DENGAN KAMI DI BULAN INI, KAMI BERIKAN PROMO BEBAS UANG PANGKAL AYO SEGERA DAFTARKAN PUTRAPUTRI ANDA PADA MUTIARAKASIH SCHOOL

Selasa, 16 September 2008

Tindakan Perangsang Perkembangan Otak

1. Tunjukkan Kasih Sayang dan Cinta

Dengan memberikan kasih sayang dan cinta kepada anak, maka anak tersebut akan merasa aman. Rasa aman inilah yanga akan mempengaruhi perkembangan otak anak. Yang terpenting bukanlah rasa sayang dan cinta itu sendiri, tetapi ungkapan rasa sayang kita kepada
anak. Kita harus mengekspresikan rasa cinta tersebut dalam bentuk sentuhan, belaian, ucapan,senyum atau nyanyian lagu. Hal-hal tersebut, terutama sentuhan, akan sangat mempengaruhi pembentukan jaringan otak anak.

Hasil riset L. Alan Sroufe,Ph.D di Universitas Minnesota menemukan bahwa dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan kasih sayang, anak yang banyak menerima kehangatan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya atau pengasuhnya akan lebih mudah mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya di kemudian hari. Mereka akan mempunyai rasa ingin tahu yang lebih besar, lebih baik dalam bersosialisasi, dan mempunyai prestasi yang lebih baik di sekolah.

Menurut Hariet Heat, Ph. D., direktur The Parent Center di Bryn Mawr College, Pennsylvania, hal yang sangat penting untuk menunjukkan kasih sayang adalah dengan cara selalu mencari hubungan yang tulus dan berarti dengan anak.

Waktu
Setiap hari, luangkan waktu Anda secara khusus selama 15 menit untuk bermain bersama anak Anda. Dalam permainan ini, biarkan anak Anda menjadi ‘guru’ dari kegiatan bermain itu.

Ucapan
Cara Anda melakukan sesuatu kepada anak akan sangat berpengaruh terhadap prilakunya. Usahakan untuk selalu mengatakan hal-hal yang positif kepada anak Anda. “Jangan mainan yang lain dulu !”, tetapi katakan “wah, maianannya bagus ya…. Kalau sudah selesai, kembalikan ketampat semula ya…” Ucapan yang positif harus menunjukan penghargaan dan pujian Anda terhadap apa yang telah dikerjakan oleh anak Anda.

Emosi
Jika anak Anda marah, jangan ikuti dengan kemarahan Anda pula. Anda akan lebih mudah mengendalikan emosi anak Anda dengan memberitahu dan mengucapkan perasaan yang sedang dialami oleh anak, seperti marah, takut, atau sedih. Anda harus siap berada didekatnya, pada saat sang anak sedang terabawa emosinya. Yang terpenting, Anda harus mengakui perasaan anak Anda dengan tetap membatasi tindakannya. Misalnya, kalau anak Anda sedang marah, jangan katakan, “Jangan marah sambil melempar buku begitu!”, tetapi katakana “Adik sedang marah ya… boleh marah,tapi jangan melempar buku”. Hubungan emosi yang erat antara Anda dengan anak Anda merupakan bentuk ungkapan kasih sayang yang sangat dirasakan oleh anak Anda.

Kasih Sayang dengan Batasan/Toleransi
Anda harus menyadari sepenuhnya bahwa rasa kasih sayang Anda dapat membatasi perilaku anak yang salah. Kebanyakan orangtua melakukan hal yang salah dalam masalah ini, dimana orangtua akan membiarkan apa saja yang dilakukan oleh anaknya karena merasa ‘sayang’ pada anaknya. Jika Anda benar-benar sayang kepada sang anak, Anda harus menghentikan perilakunya yang salah dengan tetap menunjukan kasih sayang. Pada saat itu, mungkin anak Anda akan merasa kesal dan marah atau menangis.

2. Berikan Perhatian dan Cepat Tanggap

Bayi melakukan komunikasi dengan orang lain melalui suara yang dikeluarkan (termasuk tangisan), gerakan dan ekspresi wajahnya. Jika merasakan tidak nyaman, bayi akan menyalurkan rasa stress tersebut dalam bentuk tangisan. Biasanya, orang tua akan bisa mengenali, apakah tangisan bayi itu karena lapar, minta digendong, ngompol, mengantuk, dan sebagainya. Namun, beberapa orang tua tidak mau menanggapi tangisan bayinya karena takut bayinya menjadi manja. Apakah hal ini bisa diterapkan untuk seluruh tangisan bayi? Apakah yang terjadi pada otak bayi saat ia sedang menangis?
Memberikan perhatian dan cepat tanggap sangat berarti bagi anak Anda untuk merasakan sebuah lingkungan yang aman dan nyaman baginya untuk tumbuh dan berkembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika bayi mengalami hal-hal yan tidak nyaman, sistem stress –response didalam otak bayi akan menjadi aktif dan memproduksi hormone stress. Bayi mengatasi stress ini dengan cara menangis. Jika orang tua segera menanggapi tangisan bayi tersebut, sistem stress-response di dalam otak bayi akan menjadi tidak aktif dan otak tersebut akan membentuk jaringan otak yang membantu bayi untuk belajar menenangkan dirinya sendiri.

Megan Gunnar, Ph.D. dari University of Minnessota menunjukan bahwa bayi pada umur tiga bulan yang selalu mendapatkan perhatian akan memproduksi lebih sedikit hormon stress, yaitu cortisol, dan lebih mampu mengendalikan atau menenangkan dirinya sendiri jika mengalami hal-hal yang tidak nyaman.

Sebaliknya, bruce Perry,M.D. di Baylor college of medicine menunjukan bahwa bayi dan balita yang sering diabaikan dan tidak diperhatikan akan mengeluarkan stress-respone yang berlebihan, walaupun sedikit mengalami hal-hal yang tidak nyaman baginya.

3. Penuhi Seluruh Kebutuhan Dasarnya

Kebutuhan utama anak Anda, seperti telah disampaikan diatas, adalah kasih sayang dan perhatian dari Anda sebagai orang tuanya. Kebutuhan dasar yang harus dipenuhi kebutuhannya adalah sebagai berikut.

Makanan
Berikan makanan yang gizinya baik dan seimbang, baik protein, vitamin dan mineral, serta jumlah kalorinya. Anak yang kekurangan gizi akan mengalami keterlambatan fisik dan IQ-nya.

Bermain
Bermain yang dimaksud disini adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh anak Anda melalui kegiatan bermain, anak Anda akan belajar sesuatu yang diperlukannya untuk tumbuh menghadapi dunianya.

Tidur
Sediakan lingkungan yang baik untuk memenuhi kebutuhan tidur sesuai dengan usianya. Tidur adalah waktu yang terpenting bagi otak anak Anda untuk membangun jaringan sel-sel otak karena jaringan yang dibentuk tersebut akan sangat mempengaruhi seluruh fungsi-fungsi tubuh selanjutnya.

Kesehatan
Perhatikan kesehatan anak Anda dengan pemeriksaan rutin dan memberikan imunisasi sesuai dengan petunjuk dokter.


4. Ajak Berbicara, Bacakan Buku, dan Nyanyikan lagu

Bentuk percakapan seperti mengajaknya bicara, membacakan buku, dan menyanyikan lagu, akan membentuk sebuah dasar yang kuat kepada bayi dalam mempelajari hal-hal lain di masa yang akan datang. Ketika bayi mendengarkan Anda mengucapkan kata-kata, bagian otak yang mengendalikan bahasa akan berkembang. Semakin banyak ragam kata dan bahasa yang didengarnya, bagian otak tersebut akan lebih banyak tumbuh dan berkembang.

4.1 Ajarkan nama orang yang ada si sekekilingnya yang benar pada disetiap kesempatan. Jangan lupa, tambahkan keterangan tentang bentuk bendanya, perbandingan besar-kecilnya, warnanya, juga informasi lainnya.

4.2 Bicaralah dengan jelas dan tidak menggunakan ucapan anak kecil.

4.3 Berikan buku bergambar yangmenarik dan sesuai menurut usianya.

4.4 Dorong anak untuk berbicara kepada teman-teman seusianya, orangdewasa yang lain, dan yang penting adalah mendengar apa yang diucapkannnya.

4.5 Terapkan “Pembelajaran Tiga Tahap”. Pembelajaran tiga tahap merupakan sebuah metode atau cara mengajarkan metode atau cara mengajarkan kosa kata baru kepada yang sangat efektif. Metode ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Dr. Montessori, seperti yang ditulis oleh Ellizabeth G. hainstock didalam bukunya yang berjudul Teaching Motessori in The Home – Preschool Years.

Ingat, jangan memaksa anak Anda untuk naik ke tahap berikutnya. Selain itu, jangan biarkan anak kebingungan mencari jawaban dari pertanyaan yang Anda berikan. Segera beritahukan jawaban pertanyaan Anda kepada anak jika ia belum bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Cara yang baik dan efektif dalam membacakan buku kepada anak adalah dengan membuat anak tersebut tidak hanya mendengar, tetapi juga aktif dalam bercerita didalam buku tersebut. Anak-anak belajar dari pengulangan yang terus-menerus dalam segala hal, tidak terbatas pada bahasa saja.

Pembelajaran Tiga Tahap

Tahap pertama : Mengenalkan nama benda (recognition of identity). Membuat hubungan antara benda yang sedang dipegang dengan nama – nama benda tersebut. Misalnya, katakan kepada anak Anda : “ini__________”. Anda perlu mengulang-ulang, tetapi segera hentikan jika anak Anda terlihat sudah bosan

Tahap Kedua : Memahami perbedaan (recognition of contrasts). Setelah Anda merasa bahwa anak Anda sudah tahu nama – nama benda, perhatikan apakah ia memang sudah memahaminya. Misalnya, katakan kepada anak Anda “Ambilkan Mama_______ ”.

Tahap ketiga : Membedakan benda yang berbeda (discrimination between similar objects). Kumpulkan berbagai macam benda, kemudian ambillah satu dan tanyakan kepada anak Anda, anak Anda akan menjawabnya dengan benar.


5. Buat Suatu Rutinitas dan Kebiasaan

Kegiatan yang dilakukan secara berulang – ulang di waktu yang sama setiap hari secara rutin akan memperkuat hubungan jaringan didalam otak. Selain itu, rutinitas akan memberikan rasa aman kepada anak. Kegiatan rutin ini akan membantu anak dalam berinteraksi dengan lingkungan dan dunia luar. Anak yang selalu merasa aman dan tahu bagaimana berinteraksi dengan oaring lain ternyata akan tumbuh lebih baik nantinya.

Disiplin
Dengan sesuatu yang berjalan secara rutin dan teratur, anak Anda akan belajar tentang konsep kedisiplinan tanpa merasakan tekanan untuk melakukannya.

Rasa aman
Kegiatan rutin ini akan merasa aman kepada anak Anda karena dia mampu memprediksi apa yang akan terjadi setelah sebuah kegiatan selesai dilakukannya. Akibatnya, perkembangan emosinya bisa berkembang dengan baik.

6. Berikan Dorongan Supaya Anak Bemain dan Bereksplorasi

Dengan semakin tumbuhnya anak Anda, kemampuan motoriknya meningkat pesat, dari duduk, merangkak, berjalan, dan akhirnya berlari. Seiring dengan perkembangan motorik tersebut, rasa ingin tahu anak juga semakin besar dan dia akan memuaskan rasa ingin tahunya dengan cara bermain dan menjelajah disetiap tempat di sekelilingnya.
Bermain adalah hal yang sangat penting sebagai cara belajar yang dilakukan oleh anak. Banyak orang tua yang hanya melihat bahwa anaknya sedang bermain untuk menghabiskan waktu. Padahal bagi anak tersebut,acara bermain inilah waktu belajarnya. Perlengakapan permainan dan kegiatan yang dapat menstimulasi gerakan, emosi, maupun inderanya, yaitu sebagai berikut :

Mengambil dan meletakkan benda
Kegiatan yang banyak disenangi oleh anak ini akan menstimulasi kemampuan gerakan motorik kasarnya.

Mainan untuk melatih gerakan motorik halus tangannya
Mainan yang bisa menstimulasi keterampilan motorik halus gerakan tangan anak adalah mainan yang dapat diputar,ditarik, didorong.

Mainan dengan berbagai bentuk ukuran
Memperkenalkan bentuk benda, termasuk perbandingan besar kecilnya, akan sangat bermanfaat untuk mengajarkan anak Anda tentang bentuk geometri. Jika berumur 1,5 tahun, anak Anda bisa mulai diperkenal dengan permainan puzzle khusus untuk anak – anak. Anak sangat menyenangi permainan ini.

Miniature dan kartu/buku bergambar
Untuk mengajarkan nama dan bentuk binatang , alat transportasi, dan benda – benda yang jarang dilihat sehari – hari, penggunaan miniaturnya (apalagi yang bisa mengeluarkan yang sama dengan yang sesungguhnya) akan sangat membantu anak Anda dalam memahami dan menambah perbendaharaan katayang baru.yang perlu diperhatikan, misalnya miniatur binatang, carilah miniature yang memeberikan perbandingan ukuran yang sesuai dengan sesungguhnya. Jangan sampai miniature ayam lebih besar daripada miniature gajah. Jika miniatur sulit diperoleh, buku dan kartu bergambar yang berwarna juga bisa menjadi penggantinya.

Mainan untuk berpura – pura
Permainan ini menggunakan miniatur berbagai benda yang ada disekeliling kita, seperti mobil –mobilan , peralatan makan dan masak, peralatan bengkel, dokter – dokteran, atau lainnya. Permainan ini akan menstimulasi kretifitas dan daya imajinasi anak Anda, di samping juga melatih koordinasi gerakan motorik halusnya. Selain itu, kemampuan berimajinasi akan melatih anak Anda untuk berfikir abstrak. Yang dimaksud ‘berfikir abstrak’ adalah kemampuan untuk berpikir atau melakukan visualisasi terhadap sebuah konsep tanpa perlu melihat benda yang dimaksud secara langsung. Hal ini merupakan dasar kemampuan anak Anda terhadap bidang matematika, logika, dan kreativitas, jika permainan ini dilakukan bersama – sama dengan anak lian, hal ini juga akan membantu perkembangan sosialnya dalam berinteraksi dengan orang lain.

Alat tulis
Alat tulis disini antara lain kertas dan sejenisnya serta crayon dan pensil berwarna dan sejenisnya. Untuk penggunaan pensil, jika anak masih dibawah dua tahun, Anda harus tetap mengawasinya karena ujung pensil yang tajam cukup berbahaya. Jika anak Anda memasukan pensel atau crayon kedalam mulutnya, nasihatilah untuk tidak mengulanginya. Jika dia tetap melakukannya, ambil crayon/pensil itu dan hentikan permainan menggambar. Hal ini penting mengajarkan anak tentang disiplin.

Permainan diluar rumah
Bermain diluar rumah akan sangat membantu perkembangan gerakan motorik kasar anak Anda. Banyak sekali permainan yang dilakukan diluar rumah, seperti main bola, berlari – larian, memanjat, meluncur dan lainnya. Selain itu, bermain pasir, tanah dan air adalah hal yang paling disenangi oleh anak. Jangan terlalu melarang anak Anda untuk bermain hal – hal yang dapat mengotori bajunya, tetapi sediakan pasir atau tanah yang bersih dan aman bagi anak. Bermain air dengan pipa plastik atau bak/kolam renang kecil sangat memuaskan anak dalam melakukan eksplorasinya. Terkadang, beri kesempatan anak Anda bermain hujan – hujanan.

Mengajak ke berbagai tempat
Mengajak anak Anda ke berbagai tempat, minimal satu minggu sekali, akan memberikan stimulasi terhadap rasa ingin tahunya yang besar. Dengan melihat berbagai hal yang berbeda – beda, perbendaharaan kata anak akan meningkat dengan cepat sehingga jaringan otak yang mengendalikan fungsi bahasa akan semakin kuat.

7. Bersikaplah Selektif terhadap Acara TV
Pada dasarnya, TV tidak akan bisa mengajarkan anak untuk menguasai bahasa ataupun berkomunikasi. Anak tidak akan belajar dari sumber yang masuk hanya menuju satu arah (dari TV ke anak), tetapi harus dalam bentuk interaktifdua arah. Banyak ahli perkembangan anak yang menganjurkan supaya anak dibawah usia dua tahun tidak dikenalkan dengan TV.

8. Gunakan Disiplin sebagai Saran Belajar
Disiplin disini dapat didefinisikan sebagai sebuah proses untuk memberikan arahan atau mengajarkan kepada anak untuk berperilaku di dalam batas – batas yang biasa diterima oleh lingkungan, untuk bersikap bertanggung jawab,dan dapat berfikir bagi diri anak sendiri. Dengan semakin tumbuh dan berkembangnya anak, dia akan melakukan eksplorasi dan eksperimen terhadap dunia di sekelilingnya. Dalam proses tersebut,anak akan mengalami berbagai perasaan seperti stres, bingung, dan frustasi. Pada saat inilah dia sangat memerlukan kehadiran orang tua untuk membimbing dan memberikan batasan-batasan yang selalu konsisten sehingga dia bisa merasa aman dalam melakukan eksplorasi dan eksperimennya.

8.1 Jangan selalu mengharapkan bahea anak Anda akan selalumengikuti apayang Anda katakanan. Pada balita, frustasi atau marah yang dialaminya melebihi kemampuannya untuk mengendalikan diri.Anda harus selalu siap untuk selalu menerima kesalahan yang bakal dilakukan oleh anak.

8.2 Disiplin yang biasa di terima oleh anak akan berbeda, tergantung pada usia perkembangannya.

8.3 Masalah pelanggaran disiplin ini dapat dihindari dengan menciptakan suasana rumah yang aman bagi kegiatan anak dan dengan melakukan kebiasaan dan rutinitas kegiatan yang konsisten setiap harinya.

8.4 Jangan pernah memukul atau memberikan hukuman fisik/badan untuk membetulkan kesalahannya. Banyak hasil penelitian yang menunjukan bahwa bentuk pendisplinan dengan pukulan akan memberikan efek negatif pada jangka panjang.

Anda harus mempunyai peraturan yang harus ditaati oleh anak Anda dan seluruh keluarga. Namun ingat, jangan memberikan terlalu banyak peraturan atau larangan akan membatasi eksplorasi dan eksperimen anak sebagai saranannya untuk belajar. Tetapkan prinsip-prinsip dasar saja untuk peraturan tersebut. Misalnya, hal yang saya terapkan untuk anak saya untuk dipatuhi oleh seluruh keluarga adalah membiarkan dia melakukan apa saja untuk memuaskan rasa ingin tahunya, kecuali jika (1) membahayakan dirinya sendiri dan orang lain, (2) merusak hak milik orang lain, (3) melanggar sopan santun.

Hal-hal lain yang telah kami lakukan untuk mengajarkan disiplin:

- Berikan penjelasan tentang alasan dari keputusan Anda. Anak usia 2 tahun sudah bisa mengerti penjelasan sederhana dari peraturan yang telah Anda tetapkan. Untuk anak dibawah 2 tahun seperti Rihan, misalnya untuk melarangnya menyentuh hiasan kaca kristal, saya mendudukannya di kursi sehingga saling berhadapan dengan posisi ketinggian yang sama.

- Membicarakan bersama-sama tentang hal-hal yang akan dilakukannya. Contohnya, pada saat mau tidur malam, ketika kami sedang bersama-sama bermain, kami selalu membicarakan bersama tentang hal-hal yang akan dilakukan selanjutnya. Misalnya, “setelah mainan selesai, yang nomor satu adalah merapikan mainan, nomor dua mengosok gigi, nomor tiga mencuci muka, nomor empat mencuci tangan dan kaki, nomor lima masuk kamar tidur, nomor enam membaca buku, nomor tujuh berdoa, nomor delapan dipijatin, nomor Sembilan dikipasin, nomor sepuluh digaruk-garuk punggungnya, nomor sebelas matikan lampu, setelah itu tidur deehh……..”

- Memberikan ’signal’ atau ‘peringatan’ tentang hal yang akan terjadi selanjutnya. Contohnya, untuk menghentikan setiap kegiatan yang akan dilakukan Rihan, seperti misalnya bermain lempar bola, kami selalu mengatakan, “Habis ini lemparan yang terakhir ya…..”. Dengansignal kata-kata tersebut emosi dan mental Rihan sudah siapbehwa permainan sudah akan selesai.

- Tidak bertentangan pendapat antara Anda dengan pasangan Anda di depan anak tentang sesuatu hal yang belum dibicarakan sebelumnya. Anda pasti pernah melakukan hal ini. Misalnya Anda (Mama) melarang anak Anda melakukan sesuatu, maka anak Anda akan mendatangi Papanya untuk mendapatkan persetujuannya. Jika orang tua mempunyai perbedaan keputusan, anak Anda tidak akan bisa belajar akan sebuah arti keputusan.

- Jangan menakut – nakuti anak Anda untuk membuatnya menjadi disiplin. Bukan disiplin yang Anda dapatkan, tetapi rasa takut anak Anda yang nantinya akan memberikan dampak negatif pada perkembangan emosinya. Banyak sekali orang tua yang menakut – nakuti anaknya suoaya dia mau mengikuti ucapannya.

- Memberikan pujian dan penghargaan terhadap hal –hal positif yang telah dilakukan oleh anak Anda. Pujian adalah senjata paling ampuh untuk mendidik dan mengajarkan kepada anak Anda. Tidak hanya masalah disiplin saja,tetapi untuk segala hal yang berhubungan dengan perkembangan

Tidak ada komentar: